KUNJUNGAN ASIK KE TAMAN NASIONAL HALIMUN GUNUNG SALAK


Setelah selesai kerja tiba tiba saja saya merasa kangen sama teman-teman kuliah dulu. Ada yang semenjak lulus, tidak pernah berjumpa lagi. Ada yang hanya ketemu setahun sekali. Ada juga hanya ketemu dijalan lalu entah kemana tidak ada kabarnya lagi. Dalam rangka mengenang mereka, saya akan menceritakan sedikit kebersamaan kita jalan-jalan ke Sukamantri waktu masih kuliah. IAD sendiri singkatan dari Ilmu Alamiah Dasar. 

Jalan-jalan ke Sukamantri, Taman Nasional Halimun Gunung Salak, bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui tanaman-tanaman yang berfungsi sebagai obat, tanaman-tanaman yang berfungsi untuk keperluan industri dan lain sebagainya yang berhubungan dengan alam hayati.

Yang dapat mengikuti kegiatan ini adalah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar. Di ikuti oleh beragam angkatan, mulai dari angkatan junior sampai angkatan senior.                                   
                                                 
Kita berkumpul di Musium Zoologi Bogor pukul setengah delapan. Tepat pukul delapan kita berangkat ke Sukamantri dengan naik angkot. Perjalanan ke Sukamantri sekitar  satu jam. dipemberhentian terakhir kita duduk-duduk istirahat sambil menunggu. Pagi itu matahari mulai naik, seiring waktu lama juga menunggu yang lain.

Diperjalanan kondisi alam perbukitan, menanjak lalu menurun. Jalan yang dilalui menuju Kujang Rider melalui jalan aspal. Di dalam perjalanan bapak Cecep menunjukan tanaman-tanaman yang dapat berguna untuk obat-obatan. Beliau juga mengajari kita ciri-ciri tanaman yang bisa digunakan untuk keperluan lain. Akhirnya sampailah kita di daerah yang dinamakan Kujang Raider. Kita beristirahat duduk-duduk dengan membentuk setengah lingkaran menghadap ke pak Cecep. Selang beberapa menit pak Cecep memberikan sedikit materi tentang alam, diantaranya membahas illegal logging, rumah kaca. Perbedaan antara cagar alam dan taman nasional.


Disana kita diskusi tentang alam diantaranya tentang populasi (yaitu kumpulan dari mahluk hidup), komunitas (yaitu kumpulan dari populasi). Dalam komunitas tarbagi menjadi 3 bagian seperti produsen, konsumen dan pengurai. Pengurai adalah bakteri-bakteri yang berfungsi untuk menguraikan. Sampah misalnya, ada yang mudah diuraikan ada pula yang sukar diuraikan. Sampah plastik sangat lah susah diuraikan, makanya setiap tempat sampah suka dipisahkan, yaitu sampah plastik dan sampah organik. Berbicara mengenai organik, ada beras yang biasanya disebut dengan beras organik, yaitu beras yang pupuknya berasal dari pupuk organik.

Kaitan antara CO2 dengan pemanasan global sangatlah erat. Efek rumah kaca yang paling sederhana dapatlah kita contohkan seperti panas di dalam mobil. Ketika matahari masuk ke dalam mobil, suatu ketika ia akan mengeluarkan panas karana adanya gelombang energi yang pendek di dalam mobil. Begitu juga pemanasan global di bumi. Gelombang yang dipantulkan oleh bumi, dipantulkan kembali ke dalam bumi.

Cagar alam yaitu berfungsi untuk melindungi pohon-pohon, tanaman dan hewan. Kegiatan di cagar alam dibatasi, di dareah ini bukan termasuk cagar alam akan tetapi KPH (kawasan tebang hutan), mengapa disaebut demikian karena jika pohon-pohonnya sudah tua maka ditebang, lalu ditanam lagi pohon-pohon yang muda. Taman nasional semua tanamannya dilindungi hanya di taman nasional boleh terdapat 3 kegiatan saja, yaitu penelitian, pendidikan dan pariwisata. Di wilayah-wilayah ini tanahnya sangat subur biasanya berada di atas permukaan tanah yang disebut top soil, yaitu tanah yang berwarna hitam dan mengandung kompos.

Pengembangan dari hutan-hutan lindung ini dikembang oleh dinas kepariwisataan. Mereka berusaha untuk mendapatkan visa sebanyaknya. Sehingga terdapat fungsi yang ganda, yaitu sebagai pengembangan hutan itu sendiri dan sebagai tempat pariwisata.

Ada dua macam konservasi, yaitu konservasi eksitu dan insitu. Eksitu adalah mengkonversasikan hewan yang bukan dari habitatnya, seperti kebun raya dan taman safari. Insitu adalah mengkonservasikan binatang dari dalam habitatnya, misalnya komodo di pulau komodo.

Setelah materi kuliah selesai setiap siswa mengisi absen yang disediakan oleh dosen. Lalu perjalanan dilanjutkan kembali menuju Cihideng, perjalanan pulang ini lebih berat dari perjalanan tadi.

Perjalanan pulang yaitu melalui jalan setapak dan naik turun bukit melalui hutan pinus yang sangat menarik. Hutan pinus ini berkelompok. Ada kelompok hutan pinus yang usianya sudah tua ada pula hutan pinus yang usianya masih muda. Bahkan ada hutan pinus yang sudah ditebang karena waktu yang sudah ditentukan lalu diganti dengan tanaman lain seperti nanas, pisang, laja dll.

Ditengah perjalanan semua siswa mulai panik ketika ada bongkahan batu yang longsor, ditambah rute yang kita lalui ternyata salah. Akhirnya kita beristirahat sedangkan kaka-kaka penunjuk jalan mencari rute yang aman.

Ada yang menarik disaat kita melalui lembah yang dinamakan dengan lembah Anai dimana disitulah kita tersesat. Dilembah anai kita menemukan dua aliran sungai yang kering. Sungai ini penuh dengan bebatuan. Disekitarnya ditumbuhi oleh pohon pisang yang ditanam warga. Ada juga pohon laja untuk obat. Kita semua istirahat disini. Lalu dilanjutkan dengan menaiki lereng bukit yang terjal. Semuanya kecapean.

Begitulah ceritanya. Saya senang sekali main ke gunung gunung, ke tempat yang natural. Selain untuk menghirup udara yang segar, juga mencoba menghilangkan kepenatan yang ada.