KISAHKU DI KAPAL PESIAR TEROR VIRUS CORONA PART 2

KISAHKU DI #KAPALPESIAR TEROR #VIRUSCORONA PART 2

Setelah selesai mandi,  kabin depan yang sedang diisolasi sepertinya sedang didatangi oleh tim dokter Jepang. Terdengar obrolan kru tersebut dengan dokter dan sesekali dokter tersebut berdialog dengan timnya dengan bahasa Jepang. Yang sangat terdengar jelas adalah agar kru tersebut tetap berada di dalam kabin hingga akhir masa karantina, yaitu tanggal 19.


Tanggal 17 Februari 2020. Kembali bekerja pukul 9 malam tanggal 16. Berita terbaru bahwa setelah selesai masa karantina hingga tanggal 19 Februari 2020, Otoritas Kesehatan Jepang akan memperpanjang masa karantina untuk 14 hari lagi untuk para kru kapal. Negara yang pertama kali merespon berita ini adalah Amerika. Sudah terjajar di lantai 4 kapal cage cage untuk koper yang akan pulang. Pemerintah Amerika malam ini juga akan memulangkan baik penumpang dan kru ke negara asalnya. Kami sibuk dengan pendistribusian koper dari kabin penumpang ke lokasi penurunan koper di lantai 4. Terdapat puluhan relawan dari Jepang dengan berpakaian pelindung lengkap, masker, sarung tangan, sarung kaki dan pelindung mata. Kami tidak diperkenankan sama sekali untuk memyentuh koper-koper tamu. Tugas kami adalah untuk mengkoordinasi para tamu yang belum siap dan mengawasi kelancaran pemulangan warga US di dalam kapal. Dengan adanya warga US yang dipulangkan ini ada muncul pertanyaan pertanyaan dari para kru Indonesia. Dilema apabila dipulangkan akankah dikarantina kembali di Indonesia. Atau walaupun dikarantina, ada ketidak enakan hati bagi kami karena sebelumnya warga Indonesia yang dikarantina di Natuna telah diprotes oleh warga setempat


Tanggal 18 Februari 20. Masa karantina tinggal 2 hari lagi. Di grup WA dicantumkan nama-nama siapa saja yang yang ingin pulang. Setelah terbangun dari tidur ada form deklarsi kesehatan yang sudah disebarkan  ke tiap-tiap kabin. Dan berita di grup bahwa besok Tanggal 19 Februari 2020 akan dilakukan pengecekan kesehatan oleh otoritas Kesehatan Jepang. Tercantum disana untuk housekeeping pukul 18 - 20.00. Sebetulnya saya masih menunggu dari pihak pemerintah Indonesia kapal kru WNI dikapal ini akan dipulangkan. Kekhawatiran sebagian kru seiring akan dikarantinanya kembali semua krew di kabin penumpang 1 orang 1 kabin bahwa ketakutan apabila kita mengisi kabin penumpang terutama bekas yang positif terpapar virus corona akan mengakibatkan terinfeksinya kembali bagi penghuni baru tersebut. Dan apabila kita semua masih berada di kapal ini, dimana virus masih bertebaran dikapal ini akan sangat tidak mustahil lambat laun semua akan terpapar juga. Namun apalah daya bagi saya dan semua kru disini apabila pemerintah hingga saat ini juga belum memberikan kepastian untuk evakuasi, maka hal ini harus kita hadapi yaitu dikarantina kembali selama 14 hari. 


Tanggal 19 Feb 20. Setelah selesai kerja, ada selembaran yang disebar ke semua kabin krew. Yang isinya diantaranya agar menghubungi embasi masing masing negara perihal kepulangan krew ke negaranya masing masing dan perusahaan akan memfasilitasi kepulangan krew hingga tiba ke negaranya masing masing. 


Pada tanggal 21 Feb 20. Pengecekan kesehatan yang dilakukan oleh Otoritas Kesehatan Jepang. Tepat pukul 09 pagi kami anak malam semua pergi ke tempat yang sudah disediakan. disana kami mengisi form kesehatan dan data masing masing, setelah itu diambil sampel di ujung pangkal lidah. Ada kekhawatiran dari saya, takut hasilnya akan positif. Secara bahwa orang yang terlihat sehat belum tentu ia telah bebas dari virus ini. Dan hal lainnya kita berada di tempat yang paling berbahaya ke 2 terpapar virus ini setelah Wuhan yang sewaktu-waktu mungkin virus ini akan menyerang kita. Akan saya ceritakan namun saya lupa harinya kapan itu terjadi, bahwa pernah saya merasakan dibelakang telinga saya dua-duanya, kalau tidak salah itu adalah kelenjar. Di belakang telinga saya itu berdenyut sangat kencang sekali dan saya merasakan denyutan itu seiring aliran darah atau ntah apa itu mengalir deras dibawah kulit. Waktu itu saya kepikiran mungkin imun saya sedang bekerja melawan virus ini karena hal itu terjadi setelah saya membuang sisa makanan penumpang yang diletakkan di koridor.


Berita penjemputan WNI yang berada di kapal ini akan dijemput oleh KRI dr. Soeharso. Saya pun melihat berita itu di youtube. Terlihat persiapan persiapan yang sedang dilakukan dan wawancara Mentri Kesehatan Dr. Terawan. Dengan ada nya berita itu, grup WA pun ramai dengan menyatakan keberatannya kita dijemput dengan Kapal. Rata rata kami keberatan karena waktu yang ditempuh sangatlah lama untuk mencapai ke Jepang, yaitu selama 11 hari. Juga bagi kami yang sudah bosan di dalam kapal masa karantina, jika dijemput kembali oleh kapal maka tingkat stress kami akan meningkat. 


Tanggal 23 Februari 20. Menunggu keputusan pemerintah untuk menjemput kami adalah perbincangan yang tak henti-hentinya dibicarakan oleh semua pihak. Bermacam-macam opini pun keluar terutama adanya pemberitaan penjemputan dengan menggunakan kri dr soeharso. Rata-rata dari kami sangat keberatan dengan penjemputan dengan rumah sakit terapung itu. Namun, ada hal yang lebih kami khawatirkan karena pada tanggal 21 dan 22 Feb kemarin semua kru telah diambil sampel dari ujung lidah dengan menggunakan semacam cottonbud yang panjang. Selain itu kemarin sebagian tes telah keluar dan dari kru Indonesia positip telah terpapar virus corona tersebut. Kami pun semakin ketakutan karena bagi yang hasilnya positif akan langsung didatangi ke kabin atau ke tempat kerjanya secara langsung oleh tim medis.


Ada cerita yang tersebar disini, diantaranya seorang dengan posisi cook. Waktu itu ia sedang memasak untuk menyiapkan makanan buat kru, langsung didatangi seperti halnya seorang pencuri yang ditangkap polisi. Hal tersebut disini malah menjadi perbincangan humor bagi rekan-rekan kerja lainnya. Dan cerita salah satu kru yang sedang santai dikamar lalu dia didatangi oleh tim medis. Dan tim medis menyatakan ia positif dan agar segera mengepak barang-barangnya dengan cepat untuk dipindahkan ke kabin lainnya. Hal diatas menjadi perihal candaan kami kepada teman lainnya dengan berpura pura mengetuk pintu mereka sambil mengucapkan sapaan dalam bahasa Jepang. 


Pada hari ini juga, kegiatan memasak sudah ditutup. Dan sebagai gantinya suplai makanan disiapkan dari luar. Pada menu sarapan suplai makanan disajikan tetap di crew mess dengan menggunakan kantong. Isinya adalah roti, daging babi jus apel, yoghurt dan lainnya. Bagi saya sebagai muslim tentunya tidak memakan daging babi tersebut dan hal ini menurut saya masalah yang serius. Saya pun berinisiatif untuk menghubungi KBRI Tokyo dengan keadaan ini. Dan alhamdulillah respon dari KBRI Jepang sangatlah tanggap, setelah itu hingga kepulangan kami KBRI Jepang selalu mengirimkan bantuan makan siang setiap harinya. 


Tanggal 25 Februari 20. Pemulangan semua awak kru dari negara Phillipina dilakukan hari ini. Kru dari negara ini setengah populasi kru secara keseluruhan. Mereka di evakuasi dengan Phillipine Air Line sebanyak 2 buah. Kepulangan awak kru dari negara ini menyisakan hanya beberapa kru saja, dari India, Indonesia, Amerika Latin dan beberapa dari Eropa seperti Ukraine, Romania. Dikabarkan pula pada hari ini untuk kru dari India akan di evakuasi besok. Jumlah kru India sebanyak 126 besok akan dievakuasi oleh pemerintahnya. Adapun dengan Indonesia masih menunggu konfirmasi dari pemerintah. Setiap ada pengumuman dari kapten selalu disebut bahwa untuk WNI kru evakuasi masih menunggu konfirmasi padahal menurut informasi perusahaan ingin segera mengosongkan kapal ini hingga Tanggal 26 Februari.


Tanggal 28 Februari 20. Akhirnya berita akan dievakuasinya  kru WNI telah ditentukan. Pengumuman dari kapten bahwa kru WNI akan di evakuasi tanggal 1 Maret 2020 Pukul 12 siang. Kami semua sangat gembira sekali walaupun adanya keterlambatan. Untuk Kapten dan jajarannya berikut supervisor tidak akan dievakuasi sebelum kru WNI ini dievakuasi. Kapten dan jajarannya akan meninggalkan kapal untuk yang terakhir. Tanggal 29 Februari 2020. Hanya tersisa kru WNI saja. Departemen dining hanya menyisakan dua orang supervisor dan satu orang supervisor di housekeeping. KBRI Tokyo sudah menjelaskan kepada kami bahwa untuk koper maksimum 2, dan masing masing koper maksimum 20 kg. Tidak boleh membawa apa pun selain koper. Handcarry dan backpack tidak diperkenankan masuk ke bagasi. Hal tersebut menjadi perbincangan kami semua, teman kami yang membawa gitar pun katanya tidak diperbolehkan dibawa. Direncanakan bahwa nanti besok WNI akan dievakuasi mulai pukul 12 siang dengan 4 bis menuju bandara. Diberitakan pesawat akan take off pukul 6 petang dan tiba di Jakarta at midnite. Hingga tulisan ini saya muat mohon maaf bila tulisan ini sangat buruk sekali, saya tidak tahu dibandara mana pesawat akan melandas. Demikian mohon maaf apabila ada kekurangan.