Kali ini saya akan mengisahkan perjalanan saya yang unik dan aneh, diantara benar atau kebetulan itu adalah tergantung dari sudut pandang kita masing masing. Bagi saya pribadi kisah ini bukanlah kebetulan semata, akan tetapi murni karena niat saya waktu itu.
Saat itu istri saya diajak oleh guru spiritualnya untuk ziarah ke Makam Keramat Luar Batang. Jauh hari sebelumnya istri saya dan saya memang sudah diberitahukan terlebih dahulu akan diajak ziarah ke Maka Keramat Di Daerah Luar Batang itu.
Di sore hari WA dari guru spiritual istri saya bahwa malam ini Pukul 01.00 wib pagi berangkat ke Luar Batang. Kami agar menyiapkan sedekah sekian ribu rupiah (maaf tidak saya sebutkan nilainya) yang dipisahkan dalam dua amplop. Istri saya pun mengiya kannya, dan kami pun tidur terlebih dahulu agar nanti diperjalanan tidak ngantuk.
Akan tetapi dikarenakan kondisi keuangan kami lagi sulit, ada uang tapi uang toko. Keadaan keuangan toko kami bulan ini lagi minus. Jadi mau tak mau uang toko itu kami gunakan untuk bersin makan sedekah disana dan kebutuhan lainnya. Jujur dalam hati saya ngga ikhlas dan ga ridho atau waktunya ga tepat. Dalam hati kecil saya memang seharusnya kami tidak ikut karena kondisi keuangan tadi.
Tepat pukul 12 malam akhirnya kami pun terbangun dan mempersiapkan sesuatunya untuk berangkat. Kami pergi ke guru spiritual istri saya itu dan langsung bertolak menuju lokasi.
Tiba diperepatan gaplek sawangan terjadi kemacetan yang sangat luarbiasa sekali. Mobil kami hanya bergerak sedikit sedikit sekali hingga memakan waktu ber jam jam. setelah sekian jam lamanya akhirnya kami pun bisa melewati kemacetan itu dan ternyata di sebelum pintu tol ciputat itu terjadi rubuhnya tiang listrik sehingga melintangi jalan. Kejadian ini terjadi setelah hujan angin yang kencang sehingga mengakibatkan tiang listrik tersebut rubuh kejalan. Saya melhat petugas petugas pln sedang memperbaiki tiang tersebut dan jalur kabelnya.
Alhasil, karena waktu yang sudah menunjukan Pukul 3 pagi, guru spiritual istri saya itu membatalkan ziarah kami itu dan hingga akhirnya kami pun kembali kerumah masing masing.
Guru spiritual istri saya itu berpesan agar lebih memantapkan niat lagi dan untuk kejadian kemarin itu mungkin belum waktunya ziarah.
Hari pun berganti seiring saya memantapkan kembali niat ziarah ke Makam Keramat Luar Batang itu. Saya niatkan dalam hati dan ikhlas agar nanti bila waktunya diajak kembali saya siap.
Setelah selang sekitar dua mingguan kami pun diajak kembali ziarah. Kondisi keuangan kami masih sama seperti yang lalu. Namun kali ini saya sudah memantapkan niat dan akhirnya kami pun tiba di Makam Keramat Luar Batang. Suasananya ramai sekali yang ziarah walaupun sudah pagi sekitar pukul 2. Mobil mobil berserakan di parkiran. Kami disambut oleh juru dkm masjid dan diantarkan ke mesjid. Kami solat terlebih dahulu di mesjid sebelum ziarah.
Alhamdulillah hingga pulang ke rumah, kami selamat sehat sentosa