Jalan-jalan ke
Sukamantri, Taman Nasional Halimun Gunung Salak, bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui tanaman-tanaman yang berfungsi
sebagai obat, tanaman-tanaman yang berfungsi untuk keperluan industri dan lain
sebagainya yang berhubungan dengan alam hayati.
Yang dapat mengikuti
kegiatan ini adalah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar. Di
ikuti oleh beragam angkatan, mulai dari angkatan junior sampai angkatan senior.
Kita berkumpul di
Musium Zoologi Bogor pukul setengah delapan. Tepat pukul delapan kita berangkat ke Sukamantri
dengan naik angkot. Perjalanan ke Sukamantri sekitar satu jam. dipemberhentian terakhir kita
duduk-duduk istirahat sambil menunggu. Pagi itu matahari
mulai naik, seiring waktu lama juga menunggu yang lain.
Diperjalanan kondisi
alam perbukitan, menanjak lalu menurun. Jalan yang dilalui menuju Kujang Rider
melalui jalan aspal. Di dalam perjalanan bapak Cecep menunjukan tanaman-tanaman
yang dapat berguna untuk obat-obatan. Beliau juga mengajari kita ciri-ciri tanaman
yang bisa digunakan untuk keperluan lain. Akhirnya sampailah
kita di daerah yang dinamakan Kujang Raider. Kita beristirahat duduk-duduk dengan
membentuk setengah lingkaran menghadap ke pak Cecep. Selang beberapa menit pak
Cecep memberikan sedikit materi tentang alam, diantaranya membahas illegal logging, rumah kaca. Perbedaan
antara cagar alam dan taman nasional.
Kaitan antara CO2
dengan pemanasan global sangatlah erat. Efek rumah kaca yang paling sederhana
dapatlah kita contohkan seperti panas di dalam mobil. Ketika matahari masuk ke
dalam mobil, suatu ketika ia akan mengeluarkan panas karana adanya gelombang
energi yang pendek di dalam mobil. Begitu juga pemanasan global di bumi.
Gelombang yang dipantulkan oleh bumi, dipantulkan kembali ke dalam bumi.
Cagar alam yaitu
berfungsi untuk melindungi pohon-pohon, tanaman dan hewan. Kegiatan di cagar
alam dibatasi, di dareah ini bukan termasuk cagar alam akan tetapi KPH (kawasan
tebang hutan), mengapa disaebut demikian karena jika pohon-pohonnya sudah tua
maka ditebang, lalu ditanam lagi pohon-pohon yang muda. Taman nasional semua tanamannya dilindungi hanya di
taman nasional boleh terdapat 3 kegiatan saja, yaitu penelitian, pendidikan dan
pariwisata. Di wilayah-wilayah ini tanahnya sangat subur biasanya berada di atas permukaan tanah yang
disebut top soil, yaitu tanah yang
berwarna hitam dan mengandung kompos.
Pengembangan dari
hutan-hutan lindung ini dikembang oleh dinas kepariwisataan. Mereka berusaha
untuk mendapatkan visa sebanyaknya. Sehingga terdapat fungsi yang ganda, yaitu
sebagai pengembangan hutan itu sendiri dan sebagai tempat pariwisata.
Setelah materi
kuliah selesai setiap siswa mengisi absen yang disediakan oleh dosen. Lalu
perjalanan dilanjutkan kembali menuju Cihideng,
perjalanan pulang ini lebih berat dari perjalanan tadi.
Perjalanan pulang
yaitu melalui jalan setapak dan naik turun bukit melalui hutan pinus yang
sangat menarik. Hutan pinus ini berkelompok. Ada kelompok hutan pinus yang usianya sudah
tua ada pula hutan pinus yang usianya masih muda. Bahkan ada hutan pinus yang
sudah ditebang karena waktu yang sudah ditentukan lalu diganti dengan
tanaman lain seperti nanas, pisang, laja dll.
Ditengah perjalanan
semua siswa mulai panik
ketika ada bongkahan batu yang longsor, ditambah rute yang kita lalui ternyata salah. Akhirnya kita
beristirahat sedangkan kaka-kaka penunjuk jalan mencari rute yang aman.
Ada yang menarik
disaat kita melalui lembah
yang dinamakan dengan lembah Anai dimana disitulah kita tersesat. Dilembah anai
kita menemukan dua aliran sungai yang kering. Sungai ini penuh dengan bebatuan. Disekitarnya
ditumbuhi oleh pohon pisang yang ditanam warga. Ada juga pohon laja untuk obat. Kita semua
istirahat disini. Lalu dilanjutkan dengan menaiki lereng bukit yang
terjal. Semuanya kecapean.
Begitulah
ceritanya. Saya senang sekali main ke gunung gunung, ke tempat yang natural.
Selain untuk menghirup udara yang segar, juga mencoba menghilangkan kepenatan
yang ada.