2 HARI WISATA KE CIREBON



Sahabat dumay kembali lagi bersama saya Kang Ade. Kali ini saya akan menceritakan perjalanan wisata yang asik ke Cirebon dengan waktu yang singkat dengan menggunakan kendaraan pribadi. 

Di Cirebon ini kita bisa wisata kuliner guyss, gak cuma itu wisata religi, wisata sejarah, juga napak tilas lengkap disini. Bagi anda yang tinggal di daerah Jabodetabek, alangkah baiknya mencoba berwisata ke Cirebon, apalagi orang Bogor nih selama saya di Cirebon plat F jarang sekali kelihatan guyss. Perjalanan ke Cirebon ini cukup jauh, bagi yang biasa mudik ke Jawa mungkin sekitar setengah perjalanan mudik. 


Waktu itu menempuh perjalanan sekitar 7 jam. Berangkat dari Bogor Pukul 4 subuh WIB. Tiba di Mesjid Pakung Wati atau Mesjid Agung Cipta Rasa Pukul 11 siang. Sengaja berangkat subuh agar bisa jumatan di Cirebon. Alhamdulillah selama diperjalanan tidak ada kendala dan selamat sampai tujuan. 


Dalam waktu dua hari saya berkunjung ke dua lokasi Wisata Sejarah yaitu ke Keraton Kasepuhan Cirebon dan ke Taman Sunyaragi. Wisata religi saya berkunjung ke dua lokasi yaitu ke Mesjid Agung Cipta Rasa dan Komplek Makam Sunan Gunung Jati. Wisata kuliner saya mencicipi 7 masakan khas Cirebon. Dan satu lagi ke Bukit Granggong Taman Bambu.



Berangkat Pukul 4 Subuh kami menuju arah utara melewati Ciputat ke Pondok Indah. Dari Pondok Indah masuk ke tol Pondok Pinang lalu ke Tol JORR East untuk menghindari macet di pintu Tol Cawang. Dari JORR east masuk ke Tol Jakarta Cikampek menuju Bekasi Timur. 

Keluar dari Tol bekasi Timur, melanjutkan perjalan dari Bulak Kapal melintasi Cibitung, Cikarang hingga ke Karawang. Kami sengaja keluar tol di Bekasi Timur untuk menghindari macet di Tol Karawang sedang ada perbaikan jalan tol. 

Tiba di Karawang kami melintasi Jalan Syeh Quro lalu ke Jalan Raya Lingkar Tanjungpura dan Jalan Raya Klari dan Jalan raya Kosambi. Di daerah yang namanya Majalaya kami istirahat sebentar untuk sarapan Pukul 7 Pagi WIB. 

Setelah melewati Kosambi kami masuk Tol Kalihurip di Cikampek. Sepanjang tol Jakarta-Cikampek kami disambut dengan hujan yang sangat deras namun tidak rata. Tol ini dikenakan Rp. 103.000 dari Kalihurip ke Plumbon Cirebon. Jadi kalau dihitung-hitung untuk ke Cirebon ini biaya tol dari PIM ke Plumbon sekitar Rp. 150.000,- guys.

Konon katanya bagi orang sunda yang masih ada keturunan Prabu Siliwangi kalau ada niat ziarah ke Jawa akan disambut dengan hujan deras. Hal tersebut sudah kami alami waktu ziarah ke Makam Sunan Joko Tingkir dan Cirebon ini, Wallahualam. 

Perjalanan di tol ini sekitar dua jam untuk mencapai Plumbon. Adapun tujuan utama kami ke Cirebon adalah ingin sholat Jumat di Mesjid Agung Cipta Rasa penasaran dengan Adzan Pitu yaitu adzan yang dikumandangkan oleh 7 muadzin. Dan pada malam minggunya kami ingin menghadiri Malam Nisfu Sha'ban di mesjid yang sama. 

Setelah melewati Tol Cikopo - Palimanan, kami keluar tol di Plumbon. Di Plumbon kami disambut kembali oleh hujan yang sangat deras sekali. Kami pun berdoa semoga tiba di lokasi hujan reda. 

Di sepanjang jalan Cirebon terdapat banyak sekali plang-plang makanan khas Cirebon seperti Mpal Gentong Pak Apud, nasi jamblang dan lain sebagainya. Juga kami melewati Pasar Batik Trusmi hingga tiba di salah satu mol terbesar di Cirebon Garage.

Tiba di lokasi dengan memutari alun-alun kesepuhan untuk parkir, tepat Pukul 11 siang. Parkir bayar langsung kepada petugas Rp. 10.000,- per kendaraan. 

Karena perut sudah lapar kami langsung makan makanan khas Cirebon yaitu soto kikil yang berada disamping mesjid. Menurut saya enak juga. Setelah makan siang kami berdua langsung ke mesjid untuk mengikuti sholat jum'at. Setelah duduk di dalam mesjid, istri saya nge WA bahwa dia juga ikutan Jumatan. Seumur-umur baru mesjid ini nih guys saya lihat ternyata perempuan banyak yang ikut Jumatan.

Mesjid yang berusia lebih dari 500 tahun ini masih terjaga kelestariannya. Di depan mesjid saya menatapi dinding bata dan gerbang mesjid dengan kaligrafi Muhammad dan yang panjang yang memiliki arti ambillah perhiasanmu ketika memasuki mesjid. Di depan ngobrol sebentar bersama juru parkir konon katanya mesjid ini dibangun dalam satu malam yang diketuai oleh Sunan Gunung Jati dan Sunan Kali Jaga sebagai arsiteknya.


"Serius mas?" Tanya saya heran
"Betul itu mas, ornamen bulan sabit di atas mesjid pindah ke Mesjid Agung Banten". Sambil menunjuk ke atas mesjid

Menurut beberapa sumber mesjid ini dibangun pada abad ke 15 Tahun 1489 M. Tak jauh dari tempat wudhu ada sebuah tempat wudhu yang katanya itu adalah tempat wudhu jaman dulunya. Terdapat dua kolam bunderan berdiameter kira-kira satu meter. 

Untuk memasuki ke ruangan utama mesjid, ada yang berbeda nih guys dari mesjid lainnya. Pintu masuk mesjid sangat kecil. Saya pikir jendela, tapi karena banyak orang yang masuk jadi saya ikuti saja.

Di dalam mesjid saya ambil posisi yang dekat dengan posisi dimana 7 muadzin akan mengumandangkan adzan. Karena sudah penuh saya tidak duduk tepat di depan atau di belakangnya. 

Sepertinya bukan hanya saya saja yang pertama kali ke mesjid ini. Disebelah saya juga baru pertama kali, masing-masing kami menyiapkan alat rekam untuk merekam adzan tujuh pitu ini sambil mengamati satu persatu gerakan yang ada di mesjid ini.

Bedug di mesjid ini sangat lama sekali guys, sekitar 7 menitan. Bedugnya sangat khas sekali, tiap orang dimesjid ini begitu khidmat mendengarkan bedug ini. Setelah selesai bedug, para muadzin berdiri dan mengumandangkan adzan. Adzan disini lagamnya sangat berbeda dengan mesjid lainnya. Saya baru pertama kali mendengarkan lagam adzan seperti ini.

Semoga suatu saat nanti saya bisa kembali kesini Sholat Jum'at lagi dan menyaksikan bedug dan adzan pitu .



Selesai Sholat Jum'at kami menuju ke Keraton Kasepuhan yang lokasinya tidak jauh dari mesjid. Tiket masuk sebesar Rp. 15.000,- saja per orang untuk memasuki keraton kasepuhan ini. Di dalam keraton ada dua tempat yang harus bayar lagi yaitu Musium Pusaka yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo Rp. 25.000,- per orang dan Keraton Kasepuhan lama yang terdapat sumur didalamnya sebesar Rp. 10.000,-. saja. Sebelum masuk keraton sempat diguyur hujan kembali, dan kami pun berteduh di pintu masuk menunggu hujan reda. 

Di Keraton Kasepuhan ini banyak sekali hal yang kami peroleh tentang sejarah dan simbol-simbol bangunan disini. Jadi, saya tidak menceritakannya secara detail. Namun, satu hal yang mungkin menurut saya sangat menarik yaitu Kereta Barong yang dibuat pada masa Sunan Gunung Jati itu menginspirasi orang-orang barat dalam pembuatan mobil. 



Setelah selesai di Keraton Kasepuhan, kami istirahat di sekitar alun-lain sambil menikmati tahu gejrot cirebon, rasanya nendang banget guyss. Berbeda dengan rasa tahu gejrot yang saya beli di Bogor.  Seru khan guyss ...

Selesai berwisata sejarah di Keraton Kasepuhan. Masih ada waktu nih untuk pergi ke Makam Sunan Gunung Jati. Untuk mencapai komplek makam ini, dari alun-alun kasepuhan cukup dengan mengikuti jalan ke arah barat lurus. Tentunya tinggal di GPS aja akan lebih memudahkan. Perjalanan hanya memakan waktu 15 menit saja. 

Tempat wisata religi yang satu ini banyak dikunjungi oleh para peziarah setiap harinya. Ditambah malam nya adalah malam nisfu sha'ban. Sunan Gunung Jati adalah salah satu dari 9 Wali Songo yang ada di Nusantara. Sejarah Wali Songo menjadi bagian asal mula penyebaran agama islam yang rahmatan lil a'lamiin. Tradisi berziarah ke Wali Songo ini masih menjadi wisata religi nomer wahid yang masih melekat.

Selesai Maghrib jadwal makan malam pun tiba, kami putuskan untuk makan malam Mpal Gentong. Setelah berkali-kali kami datangi restoran-restoran seperti mpal gentong H. Apud dan lainnya saya lupa, Pukul 9 malam sudah pada habis. 


Akhirnya kami dapet juga disini (Saya lupa lagi namanya). Mpal Gentong ini ternyata ada 2 macam guys. Ada empal gentong saja dan satu lagi empal gentong asem. Beda nya empal gentong menggunakan santan sedangkan mpal asem tidak. Rasanya uenak bener guys.

Setelah selesai makan malam kami langsung ke Hotel. Hotel Langensari namanya guyss, kamarnya bersih ada air panas, AC, TV, lemari baju, tempat koper, amenitiesnya kopi dan teh.  Tiba di hotel Pukul 10 malam istirahat dulu guys ...

Di pagi harinya setelah mandi dan mobil juga dimandiin juga sama mas-mas pekerja hotel. Kami berangkat kulineran ke Bubur Kacang Ijo M. Toha. Lokasi tidak jauh dari hotel jadi jalan saja di pagi hari. Pagi-pagi Pukul 6 pagi guys jalanan masih sepi eh di ternyata pada ke Bubur M. Toha guys orang-orang. Rame bener dan rasa buburnya tuh enak guys juga bubur kacangnya guys luar biasa deh. Kalau kesini jangan cuma 1 macam saja guys belinya karena harganya bersahabat banget. Saya cobain semuanya Buryam, burcang, telor stengah mateng dan kerupuknya guyss...



Selesai nyabu di M. Toha kembali ke hotel dan siap-siap untuk bertolak ke Taman Sunyaragi. Tiba di Taman Sunyaragi masih sepi, hanya kami berdua. setelah tanya-tanya ternyata buka Pukul 8. Di Taman Sunyaragi ini lumayan lama. Taman ini adalah tempat Sultan beserta keluarganya rilex guys. Tak hanya cuma itu, ruangan-ruangan kecil yang berada disini katanya untuk meditasi raja dan keluarganya. 

Dari taman Sunyaragi kami kembali ke hotel dan tidur siang karena malam nanti setelah malam Nisfu Sha'ban di Mesjid Agung, kami akan kembali ke Bogor. Dengan tidur siang semoga nanti diperjalanan tidak terlalu lelah.


Pukul 1 siang selesai solat zhuhur, kami check out dan berangkat menuju selatan ke jalan kuningan. Sepanjang perjalanan sedikit menanjak dan terus menanjak hingga akhirnya kami tiba di bukit Gronggong. Di bukit ini hanya sekedar istirahat dan menikmati kesunyian di Taman Bambu. Taman ini terdapat tempat-tempat cozy dari bambu. 

Setelah selesai disini, kami kembali ke alun-alun kasepuhan dan menikmati es durian yang uenak banget guyss. Duriannya langsung diambil dari buahnya beserta bijinya dicampur dengan es krim dan beberapa tambahan yang saya tidak tahu. Yang pasti enak banget berasa duriannya.



Di alun-alun kasepuhan, setelah makan enak sambil santai es durian yang rasanya sangat berbeda sekali sama yang di Bogor. Memang sepertinya kalau ingin rasa aslinya harus datang langsung ke Cirebon nih guys. Kami lanjutkan wisata kuliner dengan Nasi lengko. Nasi lengko ini kalau menurut saya gado-gado yang pake nasi. kerasa timunnya dan bumbu kacangnya.

maghrib pun tiba. Kami beranjak ke mesjid hingga waktu isya datang dan selesai Pukul 8.30. Setelah solat maghrib kami nisfu sha'ban disini dengan membaca Surah Yasin sebanyak 3 balik. 















1 comment:

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ajoqq^^com
    mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
    mari segera bergabung dengan kami.....
    di ajoqq^^com...
    segera di add Whatshapp : +855969190856

    ReplyDelete