Sebenarnya masih banyak restoran-restoran Indonesia yang berada di wilayah ini, jadi kami sebagian ada yang pergi dengan berbeda tujuan. Untuk sementara karena perut sudah memanggil-manggil keroncongan, saya dan teman yang lainnya masuk saja langsung ke Mall Paragon.
Tempat bis antar jemput itu berhenti di depan pisan. Food Court nya berada di lantai 4, di lantai satu kami tukarkan uang dolar terlebih dahulu ke ringgit malaysia. Waktu itu saya tukar 30 Dolar New Zelan menjadi 90 Ringgit Malaysia.
Setelah menyantap masakan Padang,
walau pun rasanya tidak selezat masakan padang di Indonesia, kami sungguh
menikmatinya. Jalan-jalan di Mall Paragon ini lumayan sangat luas, kami mampir
di sebuat autlet seperti matahari, kaos dan celananya sangat murah-murah.
Seperti halnya celana loreng yang saya beli dihargai dengan 70 RM dapet 2 celana, kalo di rupiahkan sekitar Rp 225.000 kalo dibandingkan di matahari sepertinya harganya dua kali lipat lebih mahal di Matahari. Kualitas bahannya pun bagus adem dan lentur. Teman saya yang lain ngeborong celana itu yang berbeda motif dan kaosnya pun sangatlah murah.
Kaos dengan kualitas bagus dihargai 40 RM dapat 3 buah kaos yang kalau di rupiahkan sekitar Rp 140.000 saja.
Seperti halnya celana loreng yang saya beli dihargai dengan 70 RM dapet 2 celana, kalo di rupiahkan sekitar Rp 225.000 kalo dibandingkan di matahari sepertinya harganya dua kali lipat lebih mahal di Matahari. Kualitas bahannya pun bagus adem dan lentur. Teman saya yang lain ngeborong celana itu yang berbeda motif dan kaosnya pun sangatlah murah.
Kaos dengan kualitas bagus dihargai 40 RM dapat 3 buah kaos yang kalau di rupiahkan sekitar Rp 140.000 saja.
Di Penang ini suasana kotanya
sangatlah indah, bersih dan tempatnya lumayan adem banyak pohon rindangnya. Penang itu sendiri
merupakan sebuah Negara Bagian Malaysia, yang terdiri dari Pulau Pinang dan
Semenanjung Malaysia. Dan sepertinya Penang adalah sangatlah cocok untuk wisata
kuliner di tempat ini, karena saya melihat banyak sekali restoran-restoran dan
cafe-cafe di pinggiran jalan.
Ketika kembali ke pelabuhan, di pelabuhan
ada sekelompok para penyambut tamu-tamu dan alangkah kagetnya mereka
menyanyikan lagu Rasa Sayange, kami semua kaget kenapa ko lagu daerah negara
kami dinyanyikan oleh mereka disini.
Dengan menggunakan pakaian adat melayu mereka menari-nari sambil menyanyikan lagu Rasa Sayange. Rasa penasaran pun muncul, karena kalau tidak salah rasa sayange itu bukanlah lagu melayu akan tetapi lagu daerah untuk anak-anak di Maluku atau Ambon, yang merupakan lagu daerah yang berpantun.
Lagu ini juga sering saya nyanyikan ketika saya masih duduk dibangku Taman Kanak Kanak (Masih inget aja ya). Lagu ini biasanya dinyanyikan ketika kami pergi ke lapangan sambil menyanyikan lagi ini.
Dengan menggunakan pakaian adat melayu mereka menari-nari sambil menyanyikan lagu Rasa Sayange. Rasa penasaran pun muncul, karena kalau tidak salah rasa sayange itu bukanlah lagu melayu akan tetapi lagu daerah untuk anak-anak di Maluku atau Ambon, yang merupakan lagu daerah yang berpantun.
Lagu ini juga sering saya nyanyikan ketika saya masih duduk dibangku Taman Kanak Kanak (Masih inget aja ya). Lagu ini biasanya dinyanyikan ketika kami pergi ke lapangan sambil menyanyikan lagi ini.
Baiklah untuk mengobati rasa
penasaran saya membaca kembali lirik dari lagu ini :
Rasa Sayange
Rasa sayang e... rasa sayang sayang e...
Eee liat ambon jauh rasa sayang sayang ee
Bait
Mana kancil akan dikejar, kedalam pasar
Cobalah cari...
Masih kecil rajin belajar, sudah besar
Senanglah diri
Si Amat mengaji tamat, mengaji Quran di
waktu fajar...
Biar lambat asal selamat, takkan lari
gunung dikejar
kalau ada sumur di ladang, boleh kita
menumpang mandi
kalau ada umurku panjang, boleh kita
berjumpa lagi
Setelah membaca kembali liriknya, saya menyesal tidak mendengarkan
baik-baik apa yang dinyanyikan oleh mereka. sepertinya lagu rasa sayange dijadikan untuk keperluan wisata mereka.
Soalnya waktu itu kami sudah merasa ilfil pada mereka dan mulai menggerutu tidak karuan. Jadi kami tidak fokus sama liriknya, karena mungkin saja ada yang dirubah liriknya. Tapi ya sudahlah.
Hal ini menjadikan pembelajaran bagi kita untuk saling menjaga kekayaan intelektual negara kita dan melestarikannya. Banggalah dengan apa yang sudah kita miliki dan ingatlah selalu tanah air kita yang kita cintai dan kepada pemerintah agar hal ini diperhatikan betul-betul.
Salam Indonesia.
Soalnya waktu itu kami sudah merasa ilfil pada mereka dan mulai menggerutu tidak karuan. Jadi kami tidak fokus sama liriknya, karena mungkin saja ada yang dirubah liriknya. Tapi ya sudahlah.
Hal ini menjadikan pembelajaran bagi kita untuk saling menjaga kekayaan intelektual negara kita dan melestarikannya. Banggalah dengan apa yang sudah kita miliki dan ingatlah selalu tanah air kita yang kita cintai dan kepada pemerintah agar hal ini diperhatikan betul-betul.
Salam Indonesia.